
Gambar : Andi Fadly Bahtiar
Kemampuan akademis harus didapatkan di lingkungan sekolahan, berjenjang dari TK sampai Perguruan Tinggi, bahkan sampai profesor pula. Tetapi tidak semua urusan bisa diselesaikan dengan kemampuan akademis. Apalagi dalam dunia usaha, seorang pebisnis hebat itu butuh skill yang bisa jadi tidak didapatkan di ruang-ruang akademis dengan setumpuk karya ilmiah, namun kemampuan tersebut sangat dibutuhkan di lapangan, dimasyarakat. Jadi, pesan saya buat anak-anak muda, yang lagi mempersiapkan diri untuk jadi pengusaha, atau yang lagi menjalankan usahanya, untuk yang masih sekolah atau kuliah, perbanyak skill, jangan cuma rebahan saja yang kamu geluti. Carilah pengalaman dan kemampuan non akademis yang bermanfaat, sebanyak-banyaknya.
Lalu kemampuan non akademis seperti apa saja yang harus kamu kuasai? Sebenarnya sangat banyak yang bisa kita bahas. Tapi cukup beberapa saja dulu yang akan saya share berdasarkan pengalaman sendiri, maupun hasil belajar dari orang-orang yang sudah sukses berkat skill dan kemampuan non akademis. Yuuuk silakan disimak.
1. Skill basa-basi bisnis
Skill ini sangat penting buat siapa saja yang aktifitasnya sering bertemu dengan masyarakat. Seorang pengusaha atau kamu yang lagi banyak kegiatan lapangan saya sarankan, pelajari skill ini. Banyak-banyaklah berinteraksi dengan orang lain, dan usahakan basa-basinya yang profesional, tidak garing biar orang-orang jadi senang sama kamu bukan malah sebaliknya.
2. Menghadapi preman
Preman pasar, preman terminal, atau jenis preman yang ada di darat maupun di laut biasanya cukup meresahkan. Bagi seorang pengusaha trik menghadapi preman itu banyak, kalau misalnya kamu diganggu preman yang setiap bulan datang ke toko kamu minta jatah preman, uang keamanan atau semacamnya, sebaiknya layani mereka dengan baik buatkan kopi, gorengan atau semacamnya kalau perlu undang mereka semua kerumahmu semacam open house begitu. Dengan begini kamu bisa prospek mereka jadi reseller kamu, ajak mereka untuk buat bisnis atau hal-hal berguna lainnya buat nusa dan bangsa. Tapi, untuk mengkondisikan mereka kamu butuh skill utama, skill motivator yang akan kita bahas setelah ini. Skill ini pernah saya praktekkan ditahun 2006 lalu di terminal Daya, kota Makassar sewaktu saya buka kios di terminal sambil kuliah, bahkan setiap jadwal kuliah mereka yang sukarela menggantikan saya jaga toko, dan alhamdulillah mereka itu umumnya jujur dan baik kalau dikasih kesempatan. Tentunya diawal setelah saya kondisikan dengan treatment khusus, mau tahu caranya?
3. Menghadapi atasan yang miskin ahlak
Ini juga tidak kalah meresahkan, kita sudah berbuat baik tapi atasannya yang sewenang-wenang, tidak menghargai bawahan. Ini biasalah terjadi, namanya juga atasan. Tapi ada pola penanganan yang bisa kamu lakukan. Cuekin saja dan tetap lakukan yang terbaik dalam pekerjaanmu, besok-besok atasan kamu yang miskin ahlak itu akan tahu sendiri kualitasmu dan akan segan padamu. Lalu bagaimana kalau atasan itu masih tidak berubah? Tinggalkan saja. Se simpel itu.
4. Skill politik
Kamu harus punya skill ini sekalipun kamu bukan politisi atau petugas partai sebab, skill politik ini bisa menghubungkan kamu dengan kelas masyarakat atas juga kelas masyarakat bawah. Biasanya bentuk praktek dari skill ini adalah kemampuan seseorang menabur janji-janji manis untuk kesejahteraan ummat lah, masyarakat lah intinya bagaimana mengendalikan emosi massa dan meraih simpati. Keren kan?
5. Jadi bengkel dan tukang dadakan
Skill ini sebaiknya kamu kuasai sebab yang namanya memulai usaha atau sedang menjalankan usaha itu tidak selamanya berjalan mulus. Misalnya, kamu mau merenovasi toko kamu tapi low budget, kamu bisa mengerjakannya sendiri biar hemat. Begitu juga kalau kendaraan kamu sedang ada masalah yang bisa saja kamu atasi sendiri, makanya skill bengkel dasar perlu kamu miliki.
6. Lobi-lobi ke pemerintah
Tidak semua sarjana bisa membangun lobi-lobi ke pemerintah, percayalah. Oleh karena itu kamu perlu mengasah skill ini dengan cara bergaul dikomunitas maupun organisasi dan terlibat aktif disana berkegiatan atau menjadi pengurus, dengan cara ini kamu akan mudah berinteraksi dengan siapa saja termasuk pemerintah dan skill ini akan sangat berguna buat masa depanmu apalagi kalau kamu mau terjun menjadi pengusaha.
7. Diplomasi utang piutang
Umumnya seorang pengusaha akrab dengan utang piutang, yang namanya utang itu ada yang mulus jalannya ada juga yang macet. Kalau kamu lagi diposisi sedang berutang tapi tidak sanggup membayar, naaah skill ini juga perlu kamu terapkan misalnya bagaimana meyakinkan pihak pemberi utang supaya kamu dikasih waktu tambahan, dikasih kemudahan dalam menyelesaikannya. Tapi semua itu butuh kejujuran dan keterbukaan, insya Allah akan dimudahkan.
8. Motivator dadakan
Jadi motivator dadakan itu perlu persiapan sejak dini sebab customer, team kamu, atau orang-orang disekitarmu bahkan dirimu sendiri terkadang butuh motivasi. Sehingga jadi motivator dadakan itu bisa kamu lakoni dengan baik dan sukses, orang-orang yang datang curhat ke kamu bisa dapat solusi. Yaaah hitung-hitung membuat orang lain tercerahkan.
9. Skill mempengaruhi calon customer
Untuk meluluhkan hati dan perasaan customer itu perlu skill khusus yang salah satunya bernama copywriting. Copywriting ini adalah teknik penulisan konten yang bisa membuat calon customer betah membaca postingan kamu di sosial media, blog dan media lainnya. Copywriting ini bertujuan untuk mempengaruhi minat calon customer memilih produk yang kamu jual ataupun menggunakan layanan bisnis kamu. Ngomong-ngomong soal copywriting, kita akan bahas dilain kesempatan biar lebih detail. Naah skill seperti apa yang cocok buat kamu? Sebenarnya banyak sekali skill dan kemampuan non akademis yang bisa kamu pelajari seiring dengan kebutuhan maupun proses pembentukan diri kamu, baik menjadi pengusaha maupun bidang lainnya. Butuh jam terbang yang lebih banyak untuk menambah skill maupun pengalaman yang bisa jadi bekal kamu dimasa depan dan itu juga akan membantu kamu lebih expert. Untuk itu, jangan pernah berhenti meningkatkan kapasitas diri kamu dalam berbagai hal yang bermanfaat.