
Gambar: Merdeka.com
Hampir semua di kalangan masyarakat di negara kita saat ini pasti tidak terlepas dengan satu kebiasaan atau gaya hidup yang biasa disebut dengan hedonisme, sebagaimana yang kita tahu secara umum hedomisme itu sendiri didefinisikan berupa pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Dan saya rasa dari definisi ini kita semua bisa paham bahwa hedonisme sah sah saja jika dianut oleh banyak orang terlebih lagi bagi mereka yang masih berada di usia yang relatif remaja.
Hal ini juga tidak terlepas dari pengaruh perkembangan zaman di masa kini di tengah maraknya persaingan di bidang gaya hidup yang dalam istilah di masyrakat kita ( indonesia ) disebut dengan fenomena kebarat-baratan hal ini tentunya agak sedikit bertolak belakang dengan lingkungan yang telah ada di negara kita sejak zaman dulu dimana kesederhanann ataupun gaya hidup yang bercorak secukupnya itu sangat melekat walaupun tidak seluruhnya hal ini menjadi suatu bahan doktrin yang diajarkan kepada setiap generasi baik itu di lingkup keluarga, sekolah, maupun lingkup literasi yang lain.
Contohnya saja kita ambil dari sisi perkembangan budaya lifestyle masyarakat kita hari ini baik itu berupa kebutuhan hidup sehari hari terlebih lagi dalam hal penampilan pakaian, transportasi dsb. Yang tentunya menjadi salah satu kebutuhan vital di masyarakat secara umum dimanapun saat ini.
Banyak sekali macam maupun corak dari hal-hal berupa barang, maupun kebutuhan lain yang tentunya di anggap hedon bagi beberapa orang di karenakan sifatnya yang dari sisi harga yang relatif mahal bagi kebanyakan orang ataupun adanya gaya hidup yang jauh dari kata sederhana, sebagai contohnya saja banyak di kalangan wanita saat ini berlomba lomba untuk membeli tas yang branded seperti Hermes, louis vuitton, yang notabene produk yang di hasilkan oleh brand raksasa dan tersohor di dunia asal paris “ Prancis “. sementara di kalangan pria, dalam bidang transportasi ada berupa motor yang bergenre sport seperti kawasaki dan vespa matic., nah dari semua contoh gaya hidup yang di maksudkan itu mengindikasikan adanya kecenderungan di kalangan masyarakat atau anak muda di negara kita ini berupa hasrat ataupun keinginan yang mereka merasa sangat bangga ataupun bahagia ketika mampu mendapatkan atau menggunakan barang” yang di kategorikan bergaya hedonis. Dan tentunya hal ini memperlihatkan bahwa gaya hidup di lingkungan masyrakat kita sendiri telah terjadi banyak sekali perubahan nilai-nilai sebagaimana yang telah di uraikan dari defini hedonisme di atas.,
Timbulnya kontroversi mengenai hedonisme di tengah masyarakat
Sekarang kita masuk pada fenomena timbulnya kontroversi mengenai gaya hidup bercorak hedonisme di masyarakat kita yang dalam hal ini banyak sekali asumsi atau pertanyaan di kalangan masyarakat ialah, apakah dampak dari hedonisme itu sendiri akan membawa kita pada suatu pengaruh yang positif atau malah timbal baliknya dalam hal ini negatif? Saya sendiri akan memberikan sedikit gambaran dalam tulisan ini mengenai di mana letak sisi positif dan negatif mengenai hedonisme. Sebelum itu saya akan sedikit flashback ke kegiatan yang Belum lama ini saya mendampingi senior organisasi untuk menghadiri undangan dalam program stasiun televisi nasional dan menjadi salah satu narasumber dalam program diskusi yang benama Ranah Publik dimana diskusi tersebut sedikit menyinggung soal gaya hidup hedonisme dan pengaruhnya., jujur saja hal ini sekaligus menjadi cikal bakal hadirnya ide di kepala saya untuk membuat tulisan mengenai hedonisme itu sendiri. Dari statemen beberapa narasumber tersebut saya dapat mengambil point mengenai di mana sebenarnya letak kontroversial hedonisme itu.
“Dilihat dari sisi positifnya, hedonisme ini punya maksud yang baik, yaitu membimbing orang-orang buat selalu senang. Orang-orang yang senang hidupnya cenderung bahagia. Namun, di sisi lain, hedonisme membawa efek negatif, terutama buat keuangan. Pasalnya, demi kesenangan, orang-orang jadi gak peduli dengan keuangannya”
Dari statement itu setidaknya telah sedikit memberikan angin segar bagi mereka yang menganggap hedonisme sebagai hal yang kontroversial. Di satu sisi hedonisme di jadikan sebagaiOBATbagi mereka atau siapapun yang ingin melampiaskan hasrat kebahagiaanya melalui hal-hal yang bersifat fashionable dan sebagainya. Di sisi lain pun hedonisme menjadi RACUN bagi masyarakat terlebih lagi di kalangan anak muda, di mana sikap atau gaya hidup boros semakin menjadi jadi di karenakan hanya menginginkan hal-hal yang bersifat menghambur-hamburkan harta.
Sudut pandang penulis terhadap hedonisme
Saya sendiri menganggap hedonisme sebagai hal yang sah-sah saja dengan syarat jika harta atau pendapatan yang anda gunakan berasal dari usaha anda sendiri atau minimal selera hedon disesuaikan dengan material privilege masing-masing , kenapa sesimple ini? Karena jika ditinjau atau ditelisik lebih dalam mengenai faktor terjadinya perbedaan persepsi mengenai hedonisme di karenakan persoalan harta atau pendapatan si pelaku, dari mana ia mendapatkan uang, atau material yang di gunakan untuk menghasilkan hal-hal yang hedon tersebut. Jika bersifat memaksa yah wajar-wajar saja jika di anggap sebagai racun hihihi.
Sedikit quotes sebagai penutup dari penulis.,
“ ketika kamu menyukai hal yang kamu miliki, kamu memiliki semua yang kamu butuhkan ”