Press Release 3 Komisariat: Teror Warga Wadas Kembali Terjadi, Polisi Kepung Desa.

Marakom.id – Proyek Bendungan Bener dan pertambangan batu andesit kembali menuai kontra. Proses pengukuran tanah hutan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah berakhir tegang, Selasa (8/2/2022) pagi.

kejadian bermula pada pagi, ribuan polisi bersenjata lengkap dengan anjing pelacak bersama tim pengukur dari Kantor Pertanahan Purworejo mulai memasuki Desa Wadas, seusai mendirikan tenda pada malam sebelumnya dan melakukan kegiatan apel pagi di Lapangan Kaliboto, belakang Polsek Bener, Purworejo.

Pukul 10.48 WIB, ribuan aparat kepolisian berhasil memasuki Desa Wadas menggunakan motor, mobil, dan jalan kaki. Pukul 12.00 WIB, aparat kepolisian mengepung dan menangkap warga yang sedang mujahadah di masjid yang berada di Susun Krajan. Sedangkan, proses pengukuran lahan yang dilakukan di hutan tetap berjalan. Pukul 12.24 WIB, aparat kepolisian mendatangi ibu-ibu yang sedang membuat besek di posko-posko jaga dan merampas besek, pisau, dan peralatan untuk membuat besek.

Kuasa hukum warga Desa Wadas, Julian Dwi Prasetya mengatakan, ada sekitar 60 warga yang ditangkap aparat dalam peristiwa itu. “Saat ini saya sedang di Polres Purworejo. Total ada 60-an (warga Wadas ditangkap),” kata Julian.

Pukul 14.05 WIB, Polisi berkeliling ke setiap rumah dan merangsek masuk ke rumah-rumah warga tanpa seizin pemilik rumah. Aparat kepolisian juga merampas perlengkapan membesek di rumah-rumah itu. Bentak dan makian juga dilontarkan kepada pemilik rumah tersebut. padahal, banyak perempuan, lansia, dan anak-anak yang saat itu berada di dalam rumah. Lalu polisi kembali menangkapi puluhan warga. Bahkan para pemuda yang hendak shalat ke masjid pun ditangkap, Hingga saat ini, warga masih kesulitan mendapatkan sinyal karena ada indikasi sinyal di-take down sehingga terhambat dalam mengabarkan mengenai kondisi terkini di lapangan.

Pukul 17.30 WIB, banyak di antara ibu-ibu Wadas masih terjebak di masjid Dusun Kranjan, meski sudah ada beberapa warga yang berhasil keluar. Sementara itu, warga yang membantu ibu-ibu keluar dari masjid langsung digelandang oleh aparat. Hingga saat ini, di tengah kepungan aparat kepolisia, warga di luar masjid masih mencoba mencari cara mengantar minuman kepada warga yang ada di dalam masjid.

Hingga kini, diketahui apparat menangkap 67 orang, beberapa diantaranya usia lanjut dan 13 orang anak anak. Dan sudah dilepaskan pagi ini (10/2)

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Koordinasi Komisariat (KORKOM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan mengerahkan kadernya untuk ikut bersolidaritas bersama elemen masyarakat, mahasiswa dan LBH terhadap penindasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian tersebut dengan mendatangi Polda DIY pada Rabu, 09 Februari, kemarin dengan menuntut dan mengecam keras atas perlakuan aparat terhadap warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dan menolak adanya pengukuran tanah unuk pertambangan Batu Andesit di Purworejo, Jawa Tengah.

Dalam press release yang dikeluarkan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran islam, Fakultas Syaiah dan Hukum, sepakat untuk :

  1. Mengecam keras para aparat yang memasuk kampung dan mengintimidasi warga Desa Wadas, menolak pengukuhan Desa Wadas;
  2. Menolak penambangan quarry di Desa Wadas untuk pembangunan bendungan Bener;
  3. Mengecam tindakan penangkapan sewenang-wenang terhadap warga wadas yang dilakukan oleh Polres Purworejo;
  4. Meminta pertanggungjawaban atas dampak psikologis akibat peristiwa tersebut, khususnya bagi anak-anak dan warga yang mengalami traumatis;
  5. Membebaskan salah satu warga yang ditangkap dan menjamin kesehatan fisik dan mentalnya seperti semula tanpa ada rasa trauma lagi.
Author: afraahysee

Leave a Reply

Your email address will not be published.