Apakah Kita Dapat Mempelajari Seni Memahami Hermeneutika dari Schleiermacher di Masa Kini?

Dalam aliran filsafat, hermeneutika ini sudah sangat umum sekali dikarenakan aliran filsafat selalu relevan dan aktual sekali hingga detik ini. Jika diumpamakan seperti cerita dewa Hermes, dimana saat sejarah mencatat bahwa di masa itu, Hermes ini bertugas untuk menyampaikan pesan dari dewa Gunung Olympus. Hermes ini adalah seorang dewa langit yang bertugas menerjemahkan dan menyampaikan pesan kepada manusia supaya dapat dimengerti.

Begitu juga dengan Hermeneutika sendiri telah mengalami perjalanan tradisi yang amat panjang. Hal ini tidak bisa sekali jadi, akan tetapi karena dewa Hermes sebagai cikal bakal kata Hermeneutika itu muncul, telah memberikan pemahaman kepada kita bahwa hal tersebut berarti menerjemahkan atau menafsirkan dan menyampaikan pesan. Kita baru belajar Hermeneutika hari ini ataupun beberapa hari ini tidak apa-apa, karena baru saja kita memulainya. Hehe.

Siapa itu Schleiermacher?

Sebelum mempelajari intinya alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu siapa itu Schleiermacher. Nama panjangnya Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher, ia merayakan hari ulang tahunnya pada tanggal 21 November 1768 terlahir di wilayah yang sekarang masuk di Negara Polandia, yaitu di Breslau, Silesia. Scheiermacher ini termasuk tokoh besar yang hidup pada zaman Romantik. Ia dibesarkan oleh keluarga Protestan yang sudah dipersiapkan sebagai pemimpin para jemaat.

Orang tuanya sudah sangat memperketat dan memberikan pendidikan yang baik, sehingga dia sendiri memiliki bakat yang khusus sebagai pengkotbah samapi dikirim ke tempat sebuah seminar di Elbe. Disana Schleiermacher berkenalan dengan seorang kepustakaan ilmiah dan filosofis beserta roman-roman non-religius. Salah satunya adalah Goethe, sehingga ia mulai tertarik dan bimbang untuk menjadi pengkhotbah atau seorang ilmuwan. Akhirnya ia memilih untuk studi filsafat, teologi, dan fisiologi di Universitas Halle.

Hermeneutika adalah Seni Memahami?

Sebagaimana umumnya dikenal, hermeneutika adalah metode filsafat yang jelas sekali mengusahakan penafsiran dan pemahaman antar subjek, generasi bahkan budaya sekaligus. Artinya bahwa dalam proses pemahaman ini subjek tidak hanya berhadapan dengan realitas akan tetapi juga makna dan realitas itu berdialog. Serta mempengaruhi dirinya sendiri. Kata dari Hermeneutik secara etimologi atau di dalam bahasa Inggris Hermeneutics berasal dari kata Yunani hermeneuein yang berarti “menerjemahkan” atau bisa dikatakan “bertindak sebagai penafsir”.

Kemudian, istilah “seni memahami” diterjemahkan dari istilah Jerman yang berasal Schleiermacher, yaitu “Kunstslehre des Verstehens”. Yang dimaksud dengan “memahami” disini adalah mengapa memahami dipandang sebagai sebuah “seni”? disini memahami mengacu pada proses menangkap, oleh sebab itu pemakaian kata kerja akan lebih memadai untuk melukiskan dinamika tersebut.

Begitulah istilah memahami dalam hermeneutika yang mengacu kepada proses menangkap makna dalam bahasa, atau dikatakan lebih luas, yang menjadi target pemahaman itu struktur-struktur symbol atau sebuah eks. Di dalam kehidupan sehari-hari misalnya kita ini berbicara dengan orang lain. Nah, maka dari itu memahami adalah proses yang menangkap maksud atau makna kata-kata yang diucapkan pembicara.

Hermeneutika dapat dikatakan sebagai sebuah seni karena dua hal: Pertama, karena bertolak belakang dari situasi tanpa pemahaman bersama atau bahkan kesalahpahaman umum, sehingga pemahaman memerlukan upaya canggih dan tidak secara spontan saja; kedua karena praktik untuk mengatasi kesalahpahaman umum itu dilakukan menurut kaidah-kaidah tertentu. Kata seni disini dimngerti sebagai kepiawaian seperti yang dapat kita temukan pada seniman yang menghasilkan fine art.

Lalu, Bagaimana kita Memahaminya melalui pada Zaman Sekarang?

Saya sempat bertanya kepada teman-teman kuliah, bagaimana sih cara mudahnya belajar Hermeneutika? Sulit sepetinya untuk paham karena banyak sekali remek-temek yang ada. Teman saya menjawab baca saja buku dan perhatikan sekelilingmu. Lalu saya mulai berifikir, iya betul juga sebaiknya saya lebih banyak membaca dan melihat sekitar kejadian yang tersedia di tatapan mata ini.

Pada zaman ini, untuk memahami hermeneutika mungkin sedikit sulit, namun sebenarnya tidaklah rumit jika kita sedikit tekun, mulai terbiasa dengan keadaan kehidupan yang ada. Selalu nikmati proses yang ada. Lalu, dengan seni memahami, bisa juga dipelajari melalui membaca buku pelan demi perlahan. Jangan takut untuk memulai, karena baru saja memulainya sudah cukup baik daripada tidak memulainya sama sekali.

Dari hermeneutika, mempelajarinya dapat membantu mendapatkan pengetahuan yang lebih, dan memahami setiap definisi yang ada. Kesenjangan kata dan pikiran diatasi dengan upaya rasional ini yang disebut interpretasi. Dalam arti ini hermeneutika harus lebih dimengerti sebagai seni mendengarkan daripada seni berbicara, seni membaca daripada seni menulis. Oleh sebab itu, membaca penting untuk memahami akan hermeneutika yang ada sampai saat ini.

Sumber :

Hardiman, F. B. (2005). Seni Memahami Hermeneutik dari Schleirmacher sampai Derrida. Sleman: Penerbit Kanisius.

Dr. Abdullah A.Thalib, M. Ag. 2018. Filsafat Hermeneutika dan Semiotika. Sulawesi Tengah: LPP-Mitra Edukasi.

Author: Intan Kurnia

Leave a Reply

Your email address will not be published.