Tentang Mahasiswa Revolusioner

Di dunia Kampus ada banyak jenis Mahasiswa. Mulai dari Mahasiswa yang sekedar kuliah kemudian pulang ke kosan/kontrakan, Mahasiswa yang hanya kuliah dan kerjaannya nongkrong, dan Mahasiswa yang kuliah dan berorganisasi. Mereka yang sekadar kuliah lalu pulang tentu bisa dianggap tidak terlalu memiliki banyak teman atau jaringan yang luas, karena lokusnya hanya kampus dan tempat tinggal. Namun bisa saja ia memiliki ilmu dan wawasan yang luas, karena kerjaannya hanya sebatas membaca buku di kosan, menghabiskan waktunya untuk membaca buku di Kamar. Mahasiswa semacam itu tentu hanya sedikit, lebih banyak lagi mereka yang kuliah lalu pulang ke kosan hanya sekadar ngegame-nonton film makan dan rebahan.

            Jenis Mahasiswa yang selanjutnya adalah mereka yang setelah kuliah kegiatannya hanya nongkrong-nongkrong di warung kopi, sambil nge-game, ngobrol dengan teman-temannya, sekedar ngopi-ngopi dan ngerokok lalu bermain gadget. Jenis yang seperti ini bisa memperluas perkawanan karena banyak bertemu dan berinteraksi dengan orang lain. Secara kualitas bisa dikatakan belum tentu jenis seperti ini bermutu, karena kebanyakan hanya ngegame-hpan dan bercanda2. Namun ada juga diantara mereka yang nongkrong2 sambil berdiskusi, yang seperti inilah yang memperluas wawasan dan keilmuan.

            Selain itu tentu ada Mahasiswa yang mengisi waktunya dengan baik. Selain masuk kampus mereka juga berorganisasi, artinya selain beraktivitas di dunia akademik mereka juga aktif berorganisasi, mematangkan diri, mengasah potensi dan membangun jaringan. Ada nilai lebih dari Mahasiswa yang selain kuliah juga berorganisasi,  karena mereka mendapatkan wawasan, ilmu, pengalaman yang tidak didapatkan di dunia Kampus. Bisa jadi jurusan di kampus mengambil pendidikan atau sastra, tetapi ketika masuk organisasi ia dituntut untuk mengetahui lebih banyak daripada yang diajarkan di dunia akademik. Organisasi menuntut Kadernya untuk melatih diri mengasah bakat, meningkatkan kemampuan dan mendidik Kadernya lebih matang. Karena dalam sebuah organisasi terdapat proses perkaderan, pelatihan, dan banyak kegiatan yang tidak disediakan formalitas Kampus.

            Lebih spesifik lagi kalau kita bicara mengenai organisasi, ada banyak jenis organisasi mahasiswa dan juga berkaitan dengan Mahasiswa yang tidak hanya hidup di dalam Kampus. Artinya organisasi tersebut juga hidup di luar Kampus. Organisasi yang berada di luar Kampus tidak berada di bawah naungan Kampus Kita sebut sebagai organisasi ekstra. Seperti Organisasi Hijau, kuning, merah dan berbagai Bendera lainnya. Mulai dari yang berasaskan Islam, nasionalis sampai marxis. Ada pula organisasi yang memang dibawah naungan kampus biasa disebut dengan UKM dan ada banyak sekali jumlahnya. Secara pendanaan legalitas, dan lain semacamnya berkaitan dengan struktur besar Kampus.

            Diluar itu ada organisasi yang berdiri secara independen tidak berkaitan dengan Kampus dan tidak tertarik pada isu elitis kampus, namun memiliki kepedulian yang nyata terhadap persoalan kerakyatan yang terjadi. Kritis terhadap kebijakan negara, dan selalu bersolidaritas terhadap rakyat yang ditindas oleh negara.

            Berkaitan dengan berbagai jenis Mahasiswa yang dijelaskan diatas, ada jenis Mahasiswa yang revolusioner diantara jenis yang lain. Dengan titik berangkat dari berbagai jenis organisasi dimaksud. Berbagai tipe organisasi yang berbeda baik di dalam Kampus di luar Kampus dan yang memang dinanungi Kampus. Maksudnya adalah, pada umumnya organisasi mahasiswa ekstra yang ada maupun yang dinaungi Kampus cenderung melahirkan Mahasiswa yang berpikir karir dan jaringan selain tentu saja mengasah diri. Meskipun tidak bisa dipungkiri ada yang memang Murni mengasah diri dan terlibat pada isu kerakyatan dan kenegaraan. Ada kecenderungan organisasi ekstra misalnya, melahirkan kader yang politis mengejar jabatan, jaringan dan ingin menjadi elit2 baru. Tak jarang kemudian Mahasiswa jenis ini menghalalkan berbagai cara untuk menduduki posisi strategis, dan membangun jaringan dengan seniornya yang bersifat Patron untuk memuluskan karirnya ke depan. Dan kasus semacam ini tidak sedikit terjadi. Sehingga banyak Mahasiswa yang menggadaikan idealismenya demi menduduki posisi yang nyaman dengan mengekor pada seniornya yang telah menduduki jabatan strategis di pemerintahan.

            Dari keadaan seperti inilah kemudian melahirkan kader organisasi yang muak terhadap organisasinya dan memilih mengasingkan diri dari organisasinya yang politis pragmatis, dan kemudian masuk pada organisasi yang memiliki agenda kerakyatan yang jelas. Selain tentu juga ada pula Mahasiswa yang sejak awal masuk pada organisasi yang progresif semacam itu. Organisasi yang tidak terlalu peduli pada isu elitisme kampus, tidak berkaitan dengan birokrasi kampus, dan berdiri independen di luar kampus. Kader-kader organisasi semacam inilah yang mewadahi Mahasiswa revolusioner sebagaimana dimaksud. Karena dengan wadah organisasi seperti ini para mahasiswa ini bisa ikut terlibat dalam agenda yang betul-betul agenda membela Rakyat. Membela Rakyat yang terkena penggusuran yang dilakukan oleh negara, penggusuran yang terancam oleh korporasi dan tentu saja penindasan MB yang dilakukan oleh negara sekaligus korporasi.

            Ada banyak kasus dimana Rakyat jadi objek sasaran penindasan negara demi yang namanya pembangunan, padahal sebenarnya akumulasi kapital. Korporasi yang merusak sumber daya alam menghancurkan kehidupan desa, meluluhlantakkan bentang alam baik daratan maupun lautan adalah contoh nyata kegiatan yang mengancam kehidupan rakyat kecil. Dan disitulah mahasiswa yang revolusioner itu hadir bersolidaritas, membantu Rakyat yang ditindas negara dan korporasi rakus akan keuntungan semata. Mahasiswa revolusioner semacam ini sangat sedikit jumlahnya, mereka rela mengabaikan kuliah untuk totalitas bersolidaritas terhadap kepentingan rakyat dan melawan Tirani Negara. Mereka berorganisasi secara nyata, memperkuat wawasan, basis teoritik untuk selalu berjuang melawan hegemoni dan penindasan negara kepada rakyat.

02:48

19 Juni 2021

Author: Ahmad Hasanuddin
Mantan Ketua Umum HMI MPO Komisariat Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Periode 2016-2017 & Mahasiswa Magister Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga,Yogyakata.

1 thought on “Tentang Mahasiswa Revolusioner

Leave a Reply

Your email address will not be published.