Aku kembali tenggelam dalam karya sastra milik habiburrahman el-shirazy
Terkait pilunya kisah seorang lelaki yang sangat obsesif dengan Cleopatra
Obsesi yang harus dibunuh oleh realitas kontrasnya budaya mesir-indonesia
.
Kisah tersebut yang menghantarkanku untuk menilik kembali
Tak peduli ku dibilang kanan atau kiri
Ku muntahkan semua yang ada dalam otak dan imajinasi
Masalah suatu spirit yang terdegradasi
.
Dulu kita bercerita tentang penolakan bandara
Di suatu daerah di barat Yogyakarta
Kata tidak manusiawi adalah senjata
Yang diteriakan laksana pekikan panglima
.
Dulu kita bercerita tentang Sembilan delapan
Yang kini pelakunya banyak duduk di senayan
Orientasinya kini menjadi semu
Tatkala jatuhnya orde baru
.
Aku dan kamu yang oleh peradaban diharap bisa menjadi masinis
Kini malah sibuk dengan gurita bisnis
Dan apa yang kita bangun malah terkikis
Bak hanya menganga tatkala menanti hadirnya krisis
.
Perlukah kita seorang satrio piningit?
Yang bisa membawa kita dari realitas pahit
Atau melepas segala bentuk pikiran sempit
Agar dapat membumikan gagasan-gagasan melangit
Very interesting for me, in second paragraf is very emosionaly in my prespectif, i did not say good, but is very interesting