Kau menjumpai sebiji matahari
Yang ku kubur khayali
(Dengan ziarah yang takkan usai)
Lalu kau letakkan di dalam kamar mandi
Esoknya kau dapati
Ada seorang berjubah muncul dari dalam kamar mandi
Bersijingkat ke ruangan yang memenjarakan kemunafikan
Dengan mulutnya yang dingin ia mengucapkan sabdanya yang liar
Kepada udara yang mengalir
Kepada cahaya yang menyusup pelan
Kepada angin yang datang dari tepi lautan ia membisikan sesuatu ke telingaku
“Sahabatku, kegelapan mungkin tak henti-hentinya menimpa kita, tapi ingatlah sebenarnya kita
kian dekat dengan cahaya”
Suaranya masih mengiang padaku
Selain mampu membentangkan rindu
Suara itu juga mampu menghancurkan
Sisi kebinatangan
2020